Trafic Media – Meski Thailand baru-baru ini mengalami gejolak politik, rencana untuk membangun resor kasino di negara ini semakin mendapatkan momentum. Usaha ini baru-baru ini mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik di Thailand.
Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornviva, menyatakan bahwa pemerintah baru negara tersebut mendukung upaya membawa resor terpadu ke Thailand dan berencana untuk terus maju dalam hal ini. Menurut Wakil Menteri Keuangan, rencana ini didukung oleh 80% politisi yang hadir dalam pertemuan terbaru mengenai topik ini.
Berita mengenai dukungan politik untuk pembangunan tempat permainan di Thailand muncul setelah periode komentar publik tentang Draft Lengkap Undang-Undang Bisnis Hiburan B.E. yang terdiri dari 22 halaman. Komentar tersebut berakhir pada 18 Agustus, dan dari tanggapan yang terlihat, warga Thailand tampaknya mendukung ide memperkenalkan hotel kasino sebagai cara untuk meningkatkan industri pariwisata, yang merupakan salah satu pendorong utama aktivitas ekonomi di negara tersebut.
Spekulasi menyebutkan bahwa Thailand bisa memberikan persetujuan hingga lima lisensi kasino untuk tahap awal, dengan lokasi yang diperkirakan adalah dua di ibu kota Bangkok, dan masing-masing satu di Koridor Ekonomi Timur, Chiang Mai, dan Phuket. Setiap tempat akan memiliki lisensi dengan jangka waktu 30 tahun.
Rezim Baru Dukung Kasino di Thailand
Bulan lalu, mantan Perdana Menteri Srettha Thavisin secara mengejutkan dicopot dari jabatannya. Namun, angin perubahan politik di Thailand — negara yang terkenal dengan ketidakstabilan politiknya — tidak menggoyahkan rencana pembangunan kasino.
Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri baru Thailand, adalah putri mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Hal ini menarik perhatian karena Thaksin telah menyatakan dukungannya terhadap pembangunan tempat permainan kasino di Thailand. Dalam beberapa pernyataannya kepada media, ia menyebutkan bahwa hotel kasino dapat berperan penting dalam membantu meningkatkan perekonomian nasional.
Pernyataan tersebut mungkin ada benarnya, mengingat beberapa perkiraan menunjukkan bahwa pendapatan kotor dari kasino di Thailand bisa melebihi $15 miliar per tahun. Jika perkiraan ini terbukti akurat atau bahkan melebihi target, Thailand dapat menjadi salah satu pasar kasino terbesar di dunia. Meskipun angka ini masih di bawah Macau dan Nevada, itu akan cukup untuk menyaingi atau bahkan mengalahkan Singapura.
Partai Pheu Thai yang berkuasa mengakui bahwa Thailand saat ini tertinggal dibanding negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Singapura, dalam hal legalisasi perjudian. Saat ini, Thailand belum memiliki kasino atau taruhan olahraga legal, namun negara ini memiliki banyak tempat perjudian ilegal yang menimbulkan masalah bagi masyarakat dan penegak hukum setempat.
Thailand Bisa Menjadi Pasar Kasino yang Menjanjikan
Dinamika politik yang mendukung pembangunan resor terpadu di Thailand penting dalam beberapa hal, termasuk ambisi negara untuk membuka beberapa tempat tersebut sebelum MGM Osaka dibuka pada tahun 2030. Selain itu, lingkungan regulasi yang ramah bisa menjadi kunci untuk menarik operator besar.
Dipercaya bahwa beberapa raksasa permainan global seperti Las Vegas Sands, MGM Resorts International, dan Wynn Resorts tertarik untuk mengajukan lisensi di Thailand. MGM bahkan menyatakan akan melakukannya melalui unit MGM China-nya.
Para ahli percaya bahwa Thailand kemungkinan akan menerapkan pajak sebesar 17% pada pendapatan kotor dari permainan (GGR) — sama dengan tingkat pajak yang diterapkan di Singapura. Tingkat pajak ini dianggap menarik dan kompetitif dengan pasar kasino lain di kawasan ini.